
Tentu banyak dari kita yang merasa heran, bagaimana mungkin ada pasangan suami – istri yang telah menjalani janji nikah puluhan tahun karenanya berujung perceraian? atau pasangan muda yang awalnya mengaku cinta mati tiba-tiba saja bercerai dengan alasan sudah kehilangan cinta.
Sebenarnya, apakah penyebab pasutri kehilangan cinta dalam rumah tangga sampai sering kali berujung perceraian? Setidaknya beberapa sifat berikut ini memberi andil besar yang membuat pasutri kehilangan rasa cinta:
1.Egoisme
Siapa yang mampu tahan menghadapi orang yang memiliki sifat hanya mementingkan diri sendiri? Secantik atau setampan apapun pasangan kita, bila memiliki sifat egois yang amat tinggi, tentu saja cepat atau lambat akan membuat capek hati dan karenanya mematikan rasa cinta yang semula tumbuh.
Oleh karena itu, hindarilah sifat egois sebisa mungkin bila memang mengharapkan janji nikah bahagia yang penuh cinta.
2.Monoton
Menjalani janji nikah yang begitu-begitu saja, istri di rumah, suami bekerja, demikian bergulir setiap hari nyaris tanpa variasi acara bersama yang menyenangkan, hanya sekadar melaksanakan rutinitas, tentu saja kemonotonan ini cepat atau lambat akan mendatangkan kebosanan dan pudarnya rasa cinta.
Sahabat Ummi, usahakanlah melaksanakan tarik ulur dalam kekerabatan dengan pasangan, semoga tidak terjadi kejenuhan akhir interaksi yang monoton di antara pasutri.
3.Kekerasan dalam Rumah Tangga
Tidak dapat dipungkiri, kekerasan dalam rumah tangga akan menghilangkan rasa cinta di antara pasutri. Oleh karena itu, sebisa mungkin menghindari perkataan bergairah ataupun sifat gampang main tangan.
4.Kebohongan
Sering kali kebohongan menimbulkan hilangnya respek dan rasa cinta pada pasangan hidup sendiri, oleh karena itu penting untuk menjaga keterbukaan dan saling jujur antar pasangan.
5.Posesif berlebihan
Sifat posesif yang melahirkan cemburu buta rasanya bukanlah suatu hal yang menyenangkan di antara pasutri, malah sifat ini mampu menjadi bumerang bagi janji nikah itu sendiri yang menimbulkan pudarnya rasa cinta.(akhwatindonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar