
Sering kali orang menunda mandi junub tanpa alasan. Misalnya pasangan suami isteri yang telah menyelesaikan hajatnya. Mereka eksklusif tidur begitu saja.
Dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib, ada satu adegan khas bertajuk "Ancaman Menunda Mandi (Junub) Tanpa Alasan"
Di bawah adegan itu dicantumkan dua buah hadis sahih yang mengandungi bahaya menunda mandi junub tanpa alasan. Apa ancaman? Orang yang menunda mandi junub tidak akan didekati oleh malaikat rahmat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تَقْرَبُهُمُ الْمَلَائِكَةُ الْجُنُبُ وَالسَّكْرَانُ وَالْمُتَضَمِّخُ بِالْخَلُوْقِ
"Tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat (rahmat): orang junub, orang mabuk dan orang yang berlumuran minyak bau khaluq." (HR. Al Bazzar; sahih)
Dijelaskan oleh Al Hafizh bahawa yang dimaksudkan dengan malaikat pada hadis ini yaitu malaikat yang turun membawa rahmat dan berkat, bukan malaikat hafazhah (yang mengawasi) kerana mereka selalu bersama insan dalam keadaan apapun.
Jadi, bagi orang yang menunda mandi junub tanpa alasan -misalnya kerana malas atau menyepelekan- maka ia tidak didekati oleh malaikat rahmat. Lalu apakah seseorang harus segera mandi junub begitu ia simpulan berhubungan? Rasulullah memberi contoh, selepas menunaikan hajat bersama isterinya kadang ia eksklusif mandi junub kadang tidak eksklusif mandi junub. Ketika ia tidak boleh eksklusif mandi junub, maka ia berwudhu dulu sebelum tidur.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَيْسٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ وِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قُلْتُ كَيْفَ كَانَ يَصْنَعُ فِي الْجَنَابَةِ أَكَانَ يَغْتَسِلُ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ أَمْ يَنَامُ قَبْلَ أَنْ يَغْتَسِلَ قَالَتْ كُلُّ ذَلِكَ قَدْ كَانَ يَفْعَلُ رُبَّمَا اغْتَسَلَ فَنَامَ وَرُبَّمَا تَوَضَّأَ فَنَامَ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً
Dari Abdullah bin Abi Qais ia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah wacana witir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dia menyebutkan suatu hadits. Aku bertanya lagi, 'Bagaimana yang ia lakukan dikala dalam keadaan junub, apakah ia harus mandi sebelum tidur atau tidur tanpa mandi? 'Aisyah menjawab,' Sungguh semuanya telah dilakukan beliau, kadang ia mandi lalu tidur, kadang ia berwudhu lalu tidur. 'Aku berkata,' Segala puji bagi Tuhan yang menciptakan dalam perkara tersebut suatu keleluasaan '. "(HR. Muslim)
Hadis lain dalam adegan bahaya menunda mandi (junub) tanpa alasan memperjelas bahawa yang terkena bahaya tidak didekati malaikat rahmat yaitu menunda mandi junub tanpa berwudhu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تَقْرَبُهُمُ الْمَلاَئِكَةُ جِيفَةُ الْكَافِرِ وَالْمُتَضَمِّخُ بِالْخَلُوقِ وَالْجُنُبُ إِلاَّ أَنْ يَتَوَضَّأَ
"Tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat: bangkai orang kafir, orang yang berlumuran minyak bau khaluq dan orang junub kecuali kalau ia berwudhu" (HR. Abu Daud; sahih)
Adapun yang dimaksudkan dengan minyak bau khaluq yaitu minyak bau dengan gabungan za'faran dan lain, didominasi oleh warna merah dan kuning.
Wallahu a'lam bissawab.
*sumber bersamadakwah.net
Sumber http://ohviral.blogspot.co.id/
0 Response to "Menunda Mandi Junub, Ini Ancamannya"
Posting Komentar