
Acas, dari Black Metal Makassar
Terdengar bunyi mantra pemujaan dari verbal pimpinan ritual yang kemudian menarik sebuah belati yang terselip dari sabuk gamisnya. Tak ada teriakan kesakitan yang keluar dari verbal wanita tadi saat belati tajam tadi menembus jantungnya. Terlihat darah mengalir dari tubuhnya dan terus mengairi selokan itu menuju kecawan perunggu tadi. Sekonyong-konyong muncul asap putih yang mirip manusia. Bentuknya aneh, kepalanya mirip ditutupi kulit dan agresif dan ditumbuhi dua tanduk.Telinganya panjang meruncing mirip indera pendengaran kelelawar, matanya merah menyala dan dari mulutnya tersembul dua taring yang tajam. Keenam orang tadi nampak bersujud menyembah mahluk tersebut, dan sepertinya mereka melaksanakan dialog yang tak dimengerti orang lain.
Terdengar bunyi mantra pemujaan dari verbal pimpinan ritual yang kemudian menarik sebuah belati yang terselip dari sabuk gamisnya. Tak ada teriakan kesakitan yang keluar dari verbal wanita tadi saat belati tajam tadi menembus jantungnya. Terlihat darah mengalir dari tubuhnya dan terus mengairi selokan itu menuju kecawan perunggu tadi. Sekonyong-konyong muncul asap putih yang mirip manusia. Bentuknya aneh, kepalanya mirip ditutupi kulit dan agresif dan ditumbuhi dua tanduk.Telinganya panjang meruncing mirip indera pendengaran kelelawar, matanya merah menyala dan dari mulutnya tersembul dua taring yang tajam. Keenam orang tadi nampak bersujud menyembah mahluk tersebut, dan sepertinya mereka melaksanakan dialog yang tak dimengerti orang lain.
Setelah mahluk itu pergi, keenam orang itu berdiri meraih cawan yang berisi darah kemudian meminumnya sampai darah yang berada dicawan itu habis tak bersisa. Mereka kemudian membuka gamisnya, lalu kemudian mereka meraih alat musik mereka masing-masing. Seterusnya mereka berlari kelorong menuju panggung pentas. Nampak penonton sudah menanti mereka yang juga sudah terlihat larut dengan suasana mistis malam itu. Diatas panggung tertera sebuah goresan pena “BLACK METAL CONSERT’.
Hingar bingar alunan musik terdengar memekakan telinga, dentuman bunyi drum membuat dada ikut berpacu ditambah lagi lengkingan bunyi dawai gitar yang seakan menusuk telinga. Pekikan bunyi sang penyanyi mirip bunyi umpatan dan teriakan semata, itulah musik yang dinamai Black Metal yang hanya dapat dinikmati keindahannya oleh komunitasnya sendiri sangat jauh kesan indahnya bagi orang awam yang mendengarnya. Mereka oleh sebagian orang dianggap kaum pemuja setan dan setiap pementasannya selalu melaksanakan ritual tumbal nyawa hewan bahkan nyawa manusia. Benarkah mereka kaum pemuja setan ? Apakah ada di Indonesia ? Apakah mereka juga ada di Makasssar ? Berikut penelusuran MITOS :
Penikmat musik di dunia, khususnya di Eropa Timur, menganggap musik bukan hanya suatu susunan symponi yang cantik atau susunan lirik yang puitis, tetapi merupakan juga suatu aliran dogma gres yang terlepas dari patron-patron agama. Mereka menimbulkan musik menjadi agama baru, agama bagi mereka hanya merupakan belenggu yang mengikat mereka. Ini ditandai dengan aliran yang mereka sebut BLACK METAL. Mereka disebut aliran pemuja setan dengan tagline Allah Sudah Mati. Mereka memuja Iblis yang lebih dikenal dengan nama Lucifer. Selain itu mereka mengusung simbol-simbol 666 yang bermakna tanggal dan bulan kelahiran Dajjal. Disetiap pementasannya tak lupa disematkan simbol Baphomet atau disebut juga kepala kambing Mendez ( Mendez Goat ).
Black metal secara harfiah berarti "logam hitam", mereka menamai mirip itu bermakna mereka mengusung musik dari dunia hitam yang beraliran satanic, setiap liriknya mengandung seruan untuk melaksanakan pemberontakan terhadap tuhan.Mereka menimbulkan musik sebagai sarana menghimpun pengikut ajarannya. Black Metal awalnya dipopulerkan sekitar tahun 1980 oleh MAYHEM, band asal kota Transilvania, Romania. Kemudian masuk ke Indonesia tahun 1990 ditandai dengan terbentuknya band SAKRY RELIGIUS dan HELL GODS dikota Bandung. Sedangkan di Makassar sendiri mulai eksis sekitar tahun 1996 yang dipopulerkan oleh MORTUARY dan FUNERAL LIKE. Vokalis band MAYHEM sendiri melaksanakan ritual bunuh diri diatas panggung sebagai syarat kebaktian Dia kepada Lucifer. Demikian dijelaskan oleh Accas saat ditemui oleh wartawan MITOS dikediamannya dibilangan Jl. Tamalate Perumnas Panakkukang.
Menurut Accas, peminat musik di Indonesia, khususnya di Makassar, menganggap Black Metal hanya sebuah penyaluran idealisme musik semata, yang terlepas dari industri musik rekaman yang mementingkan pasar. Kaprikornus tidak menganggap ini sebagai aliran dogma gres yang memuja setan.
“Kami bukan pemuja setan, Bos !” Tegas Accas lagi.
“Memang Kami sempat terpengaruh, untuk mendalami aliran satanic tersebut” tukas Accas lagi, seraya mengisap dalam-dalam rokok yang terselip ditangannya. Diakuinya, pengaruh aliran itu lambat laun terkikis oleh kesadaran keagamaan di antara komunitas Black Metal itu sendiri.
Kelompok MORTUARY yang merupakan kelompok Black Metal pertama di kota Makassar yang digawangi oleh Accas pada vocal, Acep pada vocal, Doni pada Bas, Ical pada Gitar, Aco pada Gitar dan Egol pada Drum, sekarang ini telah vacum pada acara bermusik dan mereka beralih pada urusan ekonomi Distro yang memang lagi menjamur di Makassar. Demikian pula Funeral Like yang dipimpin pentolan musik Black Metal di Makassar yakni Kemal, sekarang telah hilang pula, tinggal kelompok Funeral Angel yang masih eksis di setiap pementasan musik.
“Selain Black Metal, ada juga musik Punk, Grindcore, Hardcore, Death Metal, dan Ghotic, mirip kelompok kuburan yang merupakan satu wadah bermusik dalam label UNDERGROUND atau Bawah Tanah” Jelas Accas, saat ditanyakan mengenai aliran musik cadas.
“Kalo mauki lihat schene terbesarnya underground jalan-jalan maki ke jalan Baji Ateka, disitu pertanda bahwa bawah umur Black Metal tidak malas. Mereka orang yang kreatif bos !” Jelas Accas, sembari pamitan kepada Wartawan MITOS untuk berangkat kerja di Distro di bilangan Jl.Sultan Alauddin. yang juga menutup pembicaraan mengenai dongeng Black Metal, yang dipahami orang sebagai kelompok pemuja setan (awing)
0 Response to "Mitos Black Metal, Bukan Pemuja Setan"
Posting Komentar