
Perjalanan yang kami lalui cukup jauh yang menyita waktu selama 10 jam lamanya disebabkan kami menempuh jalur yang panjang melalui hutan dan perkebunan teh yang luasnya mencapai ratusan hektar.Sepanjang jalan terasa pengaruh mistik sangat terasa,terlebih setelah menyelusuri hutan belantara dan perkebunan the kawasan Cipuruk.Dibalik keindahan alamnya yang terbentang luas berselimut kabut yang saling berkejaran menyimpan dongeng mistik tersendiri yaitu pada waktu tertentu ketika bulan purnama sering masyarakat mendengar raungan macan yang membuat bulu kuduk merinding.ada yang meyakini bahwa itu ialah macan jadi-jadian yang sering menyertai Prabu Siliwangi.
Sepanjang jalan kami berdzikir dan berdoa semoga tiba ditempat tujuan dengan selamat,dan Al-hamdulillah kami pun tiba dengan selamat.Keesokan harinya saya diajak sahabat buat melepaskan lelah disuatu tempat wisata yang jaraknya sekitar 2 km dari tempat kami menginap, yang disebut obyek wisata Pantai Jayanti. Sungguh tempat yang sangat bagus dikunjungi bersama keluarga buat berekreasi.
Ditempat tersebut lagi-lagi saya mencicipi adanya pengaruh mistik ghaib Nisbih.yang saya maksudkan ialah pengaruh ghaib yang asalnya dari Jin yang sering menyesatkan insan terutama yang memiliki aqidah yang pas-pasan.Ditempat itu saya menemukan orang yang keadaannya sangat menyedihkan,dengan berpakaian seadanya sambil berbaring diatas tanah tanpa bantalan pada tepi pantai,dan sesekali terlihat mulutnya komat kamit seakan ada yang diajaknya bercakap,meskipun orang yang lalu lalang tidak melihat siapa yang diajaknya bercakap-cakap, tetapi pandangan keyakinan kami itu mahluk dari golongan jin yang mendiami pantai jayanti. Itulah yang membuatnya jadi gila karena jiwanya terikat dengan mahluk ghaib dan tidak dapat meninggalkan tempat itu meskipun dipaksa,kecuali dengan izin Allah.
Ketika sore menjelang terbenamnya mata hari,kami segera meninggalkan pantai jayanti untuk beristirahat,sebab esok pagi kami akan mengantar kawan menikah. Lewat pengalaman yang kami rasakan ditempat wisata itu,kemudian kami tanyakan pada penduduk setempat termasuk keterangan yang disampaikan “Gagan” salah seorang penduduk Cidamar,bahwa dulunya sebelum pemerintah menatah tempat tersebut menjadi tempat wisata,sebagian masyarakat takut mendatangi tempat tersebut karena dianggap sangar,kecuali bagi yang punya hajatan: ingin segera menjadi kaya,ingin naik angkat,dimudahkan jodohnya,tetapi melalui seorang kunceng pemegang kunci yang dapat berkomunikasi dengan mahluk setempat yang dulun nya berjulukan Mbah Ana,tapi sudah wafat dan tidak punya pengganti.
Demikian pula yang diceritakan Mbah Saleh yang berusia 75 tahun ,bahwa semenjak ia kecil pantai Jayanti sebagian masyarakat utamanya yang mata pencahariannya dilaut setiap tahunnya mengadakan ritual ,dengan membuat banyak sekali macam sesajen kemudian melepaskannya kelaut lepas sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa laut pantai selatan,sebab katanya wilayah tersebut masih berada dalam wilayah kekuasaan Dewi nyi rorokidul.Sampai ketika ini masih sering dikunjungi orang dari banyak sekali tempat,utamanya kawasan luar Kabupaten Cianjur,seperti Bandung,Jakarta dan sekitarnya.
Demikian pula yang diceritakan Mbah Saleh yang berusia 75 tahun ,bahwa semenjak ia kecil pantai Jayanti sebagian masyarakat utamanya yang mata pencahariannya dilaut setiap tahunnya mengadakan ritual ,dengan membuat banyak sekali macam sesajen kemudian melepaskannya kelaut lepas sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa laut pantai selatan,sebab katanya wilayah tersebut masih berada dalam wilayah kekuasaan Dewi nyi rorokidul.Sampai ketika ini masih sering dikunjungi orang dari banyak sekali tempat,utamanya kawasan luar Kabupaten Cianjur,seperti Bandung,Jakarta dan sekitarnya.
Pantai Jayanti juga sering mengambil korban insan setiap tahunnya terutama bagi pendatang yang tidak mengindahkan beberapa pantangan yang terlarang dilakukan,seperti ada tempat tidak boleh turun berenang karena disamping airnya cukup dalam,juga ada penunggunya. Menurut keterangan salah seorang korban yang sempat diselamatkan, mengatakan bahwa dirinya merasa ada pengaruh ghaib yang menariknya untuk turun mandi, meski dia sadar bahwa ditempat itu ada tertulis larangan tapi anehnya dia tidak punya kekuatan untuk dapat menghindari dorongan tersebut, seakan ada beberapa orang yang memanggil-manggil di tempat tersebut dan beruntung dirinya dapat ditolong seseorang sehingga tidak jadi korban.
Kamipun mendapat informasi dari salah seorang masyarakat bahwa para pengunjung yang menginap ditempat yang telah dipersewakan,sering mengalami kesurupan mahluk ghaib yang berada disekitar pantai.Demikianlah salah satu kasus fenomena mistik yang mendiami pantai jayanti,dan segudang dongeng mistik yang ada disetiap kawasan diIndonesia.Hanya merupakan saran dan nasehat kepada para pembaca Mitos,agar dapat terhindar dari pengaruh jahat jin kafir dimanapun kita berkunjung,senantiasalah mengingat Yang Mahakuasa dan mohonlah sumbangan dari kecerdikan anyir dan kejahatan syetan yang terkutuk.Hanya kepada Yang Mahakuasa tempat kita meminta, bukan pada tempat-tempat yang dianggap keramat karena balasannya dapat merusak keyakinan kita.
Sumber http://majalahmitos.blogspot.co.id/
0 Response to "Mitos Oleh-Oleh Mistik Redaktur Khusus Mitos Dari Pantai Jayanti"
Posting Komentar